Skip to main content

Elasmobranchii

 

Menulis Artikel


artikel
(Sumber: modifikasi www.pixabay.com)

Artikel adalah karangan pendek untuk menyampaikan hasil pemikiran terhadap sebuah realitas. Jumlah kata artikel berkisar antara 300 sampai 1.000 kata. Esai dan artikel hampir sama. Hal yang membedakannya adalah esai lebih cenderung ilmiah dibandingkan artikel. Ada beberapa jenis artikel, yaitu:
1.   Artikel Deskripsi
Artikel deskripsi adalah artikel yang memberikan informasi berupa gambaran dari suatu objek atau peristiwa. Misalnya saja deskripsi mengenai Gunung Bromo sebagai lokasi wisata hits. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat artikel deskripsi sebagai berikut.
·      Tentukan objek secara spesifik yang akan dibahas.
·      Sertakan data berupa gambar untuk memperkuat informasi yang disajikan.
·      Buatlah poin-poin apa saja yang akan dijelaskan.
·      Gunakan gaya bahasa yang dapat membuat pembaca seakan-akan melihat objek di depan mata.

2.   Artikel Narasi
Jenis artikel ini sama halnya dengan memoar, yaitu menceritakan suatu pengalaman seseorang. Selain berupa cerita nyata dapat membuat cerita fiksi layaknya novel dan cerpen. Misalnya perjalanan menuju suatu tempat, pengalaman mencicipi makanan baru dan sejenisnya. Penjelasan yang diberikan lebih rinci mulai dari awal perjalanan hingga akhir. Dalam artikel narasi, terdapat tokoh utama yang memberikan informasi dan didampingi tokoh-tokoh pendukung yang lain. Menceritakan sesuatu dalam artikel narasi tidak hanya sekadar bercerita. Namun ada pesan yang ditujukan bagi pembaca. Lebih baik membuat artikel ini dengan jalan cerita yang naik turun atau ada pergulatan emosi (klimaks). Sehingga pembaca akan merasakan apa yang dirasakan penulis atau tokoh dalam artikel.


3.   Artikel Eksposisi
Artikel ini berupa karangan yang menguraikan suatu topik meliputi definisi, fungsi, tujuan, manfaat hingga kegunaan. Artikel eksposisi semacam sebuah makalah jika di insitusi pendidikan. Kita seringkali diberi tugas menjelaskan sebuah proses. Misalnya proses fotosintesis mulai dari definisi hingga manfaatnya.

4.   Artikel Argumentasi
Karangan ini merupakan pendapat pribadi (opini) dari penulis. Penulisannya dilatarbelakangi oleh kritik dan saran terhadap kebijakan hingga peristiwa tertentu. Artikel ini lebih menonjolkan gaya bahasa penulis. Memberikan opini disini harus dibarengi dengan data dan fakta yang disertakan. Untuk mencegah penyebaran berita hoaks yang saat ini sedang marak. Baca Majalah Oceanowledge

5.   Artikel Persuasi
Seperti namanya, artikel ini bersifat mengajak pembaca untuk melakukan atau sekadar memahami karangan yang disajikan. Artikel ini biasanya dibuat oleh profesional di bidang psikologi, keagamaan hingga hiburan. Peran kekuatan nama seorang tokoh agama hingga selebritas untuk menjadi seorang influencer sangatlah berpengaruh pada keberhasilan artikel persuasi.

6.   Artikel SEO (Search Engine Optimization)
Artikel ini bertujuan untuk mengoptimalkan pencarian kata kunci (keywords) melalui situs Google. Jenis artikel yang ditampilkan dapat berupa artikel deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Artikel ini ditulis dalam sebuah situs atau blog pribadi, organisasi hingga perusahaan. Selain memberikan informasi, tujuan pengoptimalan SEO untuk mendapatkan keuntungan materi. Dalam suatu situs biasanya akan menampilkan iklan yang merupakan sumber pendapatan dari penulis. Jumlah kunjungan yang meningkat serta jumlah klik pada kolom iklan juga akan meningkatkan pendapatan penulis.

Referensi:
Agusmita. 2009. Tips dan cara menulis artikel yang baik. http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-artikel/cara-menulis-artikel-yang-baik.html. Diakses pada 2 Januari 2020 pukul 16:00 WIB.

Comments

Popular posts from this blog

Ikan Sebelah (Psettodes erumei)

1.   PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kekayaan alam laut Indonesia yang luas berpotensi menghasilkan hasil laut yang beraneka ragam dengan jumlah yang cukup besar yaitu sebanyak 6,26 juta ton per tahun. Hasil produksi perikanan laut ( marine fisheries ) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mencapai 3,24 %, dimana pada tahun 2012 hasil produksi ikan laut sebanyak 5.829.194 ton. Hasil laut terutama ikan diolah untuk menjadi bahan pangan masyarakat (Purba et al., 2015). Tingkat konsumsi ikan Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2013 mencapai 35,62 kilogram per kapita dari tahun 2012, yaitu sebanyak 33,14 kilogram per kapita (Purba et al., 2015). Indonesia memiliki wilayah perairan tropis yang terkenal kaya dalam perbendaharaan jenis-jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa literatur diketahui tidak kurang dari 3.000 jenis ikan yang hidup di Indonesia.Dari 3.000 jenis tersebut sebanyak 2.700 jenis (90%) hidup di p

Teknik Pendinginan Produk Perikanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Setelah meratifikasi Montreal Protocol pada tahun 1992 dan Kyoto Protocol pada tahun 1996, Indonesia juga tidak luput dari permasalahan global yang dihadapi oleh industri pendinginan dunia sebagai dampak dari kedua perjanjian internasional di atas. Dengan demikian, penelitian di bidang refrigeran dan pendinginan sangat penting dan bermanfaat dilakukan di Indonesia. Jenis refrigeran yang cocok diteliti kemungkinan pemakaiannya di lndonesia adalah refrigeran hidrokarbon, karena selain bersifat alami (natural) hidrokarbon juga tersedia sebagai sumber daya alam yang relatif besar. Penggunaan refrigeran hidrokarbon juga dapat menghemat energi bila dibanding refrigeran R12 (Maclaine dan Leonardi, 1997 dalam Sihaloho dan Tambunan, 2005 ). Aisbett dan Pham (1998) dalam Sihaloho dan Tambunan (2005) menyatakan bahwa penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran pengganti CFC dan HFC dapatmemberikan penghematan biaya yang signifikan untuk

TVBN, TMA, TMAO dan Histamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 81.000 km. Luas wilayah laut, termasuk di dalamnya Zona ekonomi Eksklusif mencakup 5,8 juta kilometer persegi (Dahuri, 2001 dalam Haryono, 2005). Di dalam wilayah laut dan pesisir tersebut terkandung kekayaan sumber daya laut yang amat besar, mulai dari ikan, kepiting, udang, kerang dan berbagai sumber daya laut lainnya yang siap untuk dieksploitasi nelayan. Secara teoritis, dengan kekayaan laut yang demikian besar, nelayan mampu hidup berkecukupan (Haryono, 2005). Ikan dikenal sebagai suatu komoditi yang mempunyai nilai gizi tinggi namun mudah busuk karena mengandung kadar protein yang tinggi dengan kandungan asam amino bebas yang digunakan untuk metabolisme mikroorganisme, produksi amonia, biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur (Liu et al. 2010 dalam Radjawane et al. , 2016). Ikan termasuk dalam kategori makanan yang cepat busuk