Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
merupakan salah satu lomba karya ilmiah mahasiswa bergengsi di Indonesia. PKM dilaksanakan berdasarkan program yang dicetuskan
oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang
saat ini bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pada awalnya, dikenal lima jenis
kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan
Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari
2009, Ditlitabmas mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat
Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada Ditlitabmas. Karena
sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I
dalam PKM-Karya Tulis (PKM- KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT terkandung dua
program penulisan, yaitu: PKM- Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I
atau selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan,
tidak lagi ditampilkan dalam Pimnas, namun dimuarakan pada e-journal. Sedangkan PKM-GT
yang berpeluang didiskusikan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti
PKM-AI di Pimnas. Selain itu, pada tahun 2018 dirilis PKM yang terbaru, yaitu PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK).
Berbeda dengan lomba karya ilmiah sejenisnya. PKM menawarkan pendanaan untuk pengaplikasian ide yang
ditulis. Berkisar dari satu juta hingga dua belas juta rupiah untuk setiap timnya.
Begitu menggiurkan dana yang digelontorkan membuat mahasiswa di seluruh Indonesia
berlomba-lomba untuk apply proposal. Tidak sembarang proposal
penelitian akan didanai, karena persaingan yang ketat antar mahasiswa hingga antar perguruan tinggi.
Berikut tips dan trik agar lolos pendanaan proposal PKM.
Baca Juga : Dua Kutub Kepribadian
1.
Peka Terhadap Permasalahan di Lingkungan Sekitar
Haus akan informasi
menjadi satu-satunya cara agar kamu selalu penasaran dengan isu terkini. Kamu harus memanfaatkan media dan teknologi di sekitarmu untuk terus
menggali informasi. Kamu harus mau mengikuti arus informasi yang sangat deras. Entah
itu sering membaca buku, koran atau menonton berita melalui laman internet. Berita
yang sedang viral tidak hanya tentang carut-marutnya politik.
Permasalahan yang mungkin dihadapi seluruh negara yang ada di dunia, yaitu kebutuhan pangan yang meningkat, perubahan
iklim, eksploitasi sumberdaya alam berlebihan, pengurangan stok penghasil
energi fosil, kesehatan dan sebagainya. Kamu harus pandai secara khusus menentukan topik apa yang ingin
diteliti. Idemu harus unik dan memiliki keterbaruan. Misalnya saja makanan
pengganti daging dari bla bla, penanganan
sampah dan lain-lain.
2. Ide Sesuai Bidangmu
Karena tergiur dengan pendanaan yang tinggi. Seringkali
mahasiswa menghalalkan segala cara agar lolos pendanaan PKM. Tak jarang
menemukan ide PKM yang diajukan tidak sesuai bidang ilmunya. Misalnya saja
mahasiswa sastra memiliki ide di bidang pangan. Hal ini bukanlah dilarang, tetapi tak jarang reviewer akan mempertanyakan kompetensimu. Jika memang kamu
memiliki ide “yang tak biasa”, maka kamu harus mencari anggota tim yang sesuai
dengan toplk yang akan diteliti.
3. Ide Harus Masuk Akal
Manusia diciptakan memiliki kemampuan berpikir yang
luar biasa. Karena terlalu tingginya tingkat kreativitas dan daya imajinasi. Seringkali
menyebabkan keinginan manusia menjadi diluar nalar. Misalnya saja kamu
berkeinginan mengembangkan teknologi astronomi. Itu bukanlah hal mustahil
memang namun kamu harus berpikir matang. Dengan biaya pendanaan yang berkisar
jutaan rupiah. Jelas tidak mungkin berharap lebih untuk mampu melakukan
penelitian di bidang astronomi. Tak perlu menciptakan sesuatu hal yang baru.
Cukup ikuti prinsip ATM (amati, tiru dan
modifikasi). Jadi kamu harus
menyiapkan ide yang bukan hanya unik dan original tetapi harus mudah diterapkan.
4. Kolaborasi
dengan Disiplin Keilmuan Lain
Bagi seorang mahasiswa introvert, hal ini mungkin akan sulit dilakukan. Biasanya
orang-orang introvert memiliki
kemampuan berpikir dan ide yang tak terduga. Namun kesulitan untuk
mengekspresikan dan merealisasikannya. Jika ingin maju, kamu harus mau membuat perubahan.
Untuk mahasiswa yang suka bergaul maka ini bukanlah sesuatu yang sulit. Tapi
bagi kamu yang lebih suka menyendiri maka jalan satu-satunya berani berbicara.
Ya, mungkin kamu lebih mengenalnya dengan istilah Sok Kenal Sok Dekat (SKSD). Mencari
orang-orang berkompeten dari teman atau menyebarkan informasi perekrutan
anggota juga bisa. Jika idemu berhubungan dengan teknologi. Maka mau tidak
mau kamu memerlukan anggota tim dari fakultas teknik. Bagi kamu yang memiliki
ide dibidang kesehatan tentunya kamu perlu kolaborasi ide dari mahasiswa kedokteran
dan lain-lain.
5. Pastikan Timmu Sokid
Mengikuti PKM tidak sama seperti mengikuti lomba sejenisnya.
Jika lomba karya ilmiah lain tidak mengharuskan idemu untuk dilaksanakan. Umumnya lomba karya tulis ilmiah hanya
berupa paper yang dipresentasikan di
depan juri dan ditentukan pemenangnya. Maka berbeda dengan PKM, yang akan
melalui banyak tahapan. PKM dimulai dari
seleksi administrasi (proposal),
pencairan dana, monev (monitoring dan
evaluasi) hingga PIMNAS. Setelah pencairan dana, kamu dan timmu dituntut
untuk merealisasikan idemu. Jika penelitianmu dilakukan di dalam laboratorium,
mungkin akan lebih mudah. Karena segala variabel sudah ditentukan dan diperhitungkan
matang-matang. Namun bagaimana jika penelitianmu dilakukan di alam dan di masyarakat.
Seperti menghadapi penolakan dari komunitas masyarakat atau cuaca yang tak
menentu.
Selain itu, proses monev biasanya tak hanya sekali
saja. Di level fakultas biasanya diadakan 2-3 kali monev untuk mempersiapkan delegasinya
agar mampu bertahan dan memperoleh juara di PIMNAS. Belum lagi ada monev yang
diadakan tingkat universitas dan akhirnya monev eksternal oleh reviewer PKM. Jadi, pastikan bahwa
anggota timmu aaalah orang yang mau
benar-benar bekerja dan tahan banting. Mencari
orang yang pintar memanglah penting, tetapi bekerja dengan orang yang tekun menjadi
prioritas. Komitmen setiap anggota menjadi jalan menuju keberhasilan tim
PKM. Tentukan jobdesk setiap anggota,
seperti perakitan prototype, logistik
dan administrasi. Nah, untuk administrasi seringkali dilupakan karena
menganggap siapa saja bisa melakukannya. Jangan salah, di PKM kamu akan menemui
banyak urusan yang berhubungan dengan administrasi. Seperti pengelolaan dana,
rekap kegiatan hingga berurusan dengan birokrasi.
6. Jangan Salah Kamar
Sudah disebutkan diatas jika ada 9 jenis PKM, yaitu
PKM-PE, PKM-PSH, PKM-T, PKM-KC, PKM-K, PKM-M, PKM-GT, PKM-AI dan PKM-GFK. Jika
dilihat dari jenis PKM-nya saja orang awam akan mudah menebak ide apa yang
cocok dengan setiap PKM-nya. Namun kenyataannya, masih banyak proposal PKM yang
menerima penolakan. Jika gagal di administrasi mungkin semua akan memakluminya
karena kesalahan jenis PKM. Tenyata
masih banyak PKM yang salah jenis namun sudah lolos pendanaan. Hal ini
disadari saat proses monev. Misalnya saja PKM-T yang berhubungan dengan
teknologi canggih. Akibat keterbatasan waktu pelaksanaan PKM dan dana yang diberikan
mengakibatkan sebuah tim membuat duplikasinya. Padahal jika saja ide tersebut
digolongkan dalam PKM-KC maka ide tersebut bisa diselamatkan. Membuat sebuah
produk untuk dijual tetapi masih melakukan penelitian kadar bahan A, B, C yang
akan ditambahkan. Padahal di PKM-K, produk/jasa yang akan dijual harus sudah berbentuk.
Dan bagaimana caranya kamu memperoleh keuntungan dan peningkatan penjualan.
Jika masih bingung menentukan tipe PKM mu, lebih baik konsultasikan dengan seniormu
yang pernah didanai PKM.
7. Format Penulisan Sering Disepelekan
Sudah banyak kegagalan pendanaan dari proposal PKM
akibat kesalahan format. Baca
betul-betul pedoman penulisan proposal PKM yang dirilis Kemristekdikti/Kemdikbud.
Tak ada gunanya jika kamu sudah membuat
ide yang sungguh menakjubkan dan isi proposal yang sangat lengkap. Namun ternyata format penulisannya salah. Perhatikan sungguh-sungguh format penulisan mulai
dari cover sampai ke lampiran. Cermati font, spasi dan margin yang digunakan. Lakukan pemeriksaan berulangkali hingga
akhirnya yakin untuk menggunggah file proposalmu.
Jika memungkinkan, secara bergantian setiap anggota tim memeriksa proposal agar
menemukan kesalahan paling kecil sekalipun.
8. Judul yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
Seringkali kita menemukan kalimat mutiara seperti
berikut. “Don’t judge a book by its cover”. Tetapi kenyataannya sebagai
makhluk penyuka visual, manusia tentunya melihat segala sesuatu dari luarnya
terlebih dahulu. Termasuk dalam pendanaan proposal PKM, yaitu penentuan judul
proposal. Jika kamu disuruh memilih salah satu dari dua judul berikut ini, maka
kamu akan tertarik yang mana?
- Budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok
- Budidaya ikan lele (Clarias
sp.) sistem bioflok demi mewujudkan perikanan Indonesia sebagai poros maritim
dunia
Pastinya banyak yang setuju untuk memilih judul yang
kedua. Karena dengan judul yang
bombastis akan menarik perhatian reviewer
untuk membacanya dan memahaminya lebih mendalam. Sehingga besar
kemungkinan, jika judul proposalmu bagus maka semakin besar peluang proposalmu
didanai. Namun jangan lupa membuat judul yang relevan dan tidak terlalu dibuat-buat
atau berlebihan. Usahakan judul PKM tidak lebih dari 10 kata.
9. Rancangan Dana Realistis
Tujuan ketertarikanmu mengunggah idemu melalui PKM tentunya
adalah melaksanakan ide tersebut dan didanai. Karena rasa khawatir akan
kekurangan dana saat ditengah-tengah pelaksanaan PKM. Tidak serta-merta membuatmu
membuat rancangan dana yang tidak masuk akal. Rancangan dana akan kamu lampirkan di dalam
proposal. Buatlah rancangan dana yang realistis. Lakukan banyak riset mengenai barang-barang
yang kamu butuhkan selama pelaksanaan PKM. Misalnya saja harga solar cell adalah Rp 1.000.000, maka
boleh kamu lebihkan sedikit. Hal ini untuk menghadapi kemungkinan buruk yang
terjadi, seperti harga barang naik, penambahan biaya ongkos kirim dan
lain-lain. Memperhitungkan biaya perjalanan, print dan fotocopy juga
penting.
Lalu contoh lainnya jika kamu ingin berjualan keripik
singkong. Kamu meminta dana sekitar sepuluh juta rupiah. Jelas tidak masuk akal
untuk seorang pengusaha yang masih pemula. Buatlah rancangan dana yang jujur.
10. Sudah Benarkah Niatmu?
Ikut PKM dengan tujuan
mencari uang? Jangan sampai seperti ini ya. Ada juga yang
mengikutkan proyek penelitiannya termasuk skripsi pada PKM. Banyak yang dalam
proses penelitian skripsi dan membutuhkan dana sehingga ikut PKM. Hal ini
tidaklah dilarang. Namun jangan sampai
kamu hanya sebatas melaksanakan kewajiban di PKM. Sehingga kamu ogah-ogahan
melaksanakannya. Banyak mahasiswa yang berharap lolos pendanaan dan kamu malas
untuk melaksanakannya? OMG, tak tau diri dong. Ada juga dosen yang “memaksakan”
proyeknya untuk dilaksanakan mahasiswanya melalui program PKM ini. Ya mau
gimana lagi ya, kamu sebagai mahasiswa mau tidak mau pasti
menerima perintah tersebut. Ikut PKM hanya ingin dapat medali PIMNAS? Jelas,
tidak munafik. Jangan berorientasi untuk
meraih penghargaan saja. Sebaiknya niatkan PKM agar bermanfaat bagi
lingkungan. Jika kamu ikut PKM, banyak hal tidak terduga yang akan kamu
peroleh. Banyak kenalan baru, bisa menambah pengetahuan baru dan membuka
cakrawala wawasanmu. Memperoleh penghargaan
di PIMNAS hanya sebagai bonus atas kerja kerasmu dan tim.
Referensi:
Englishforall.id. 2017. 10 tips lolos pkm dan agar pkm
kamu di danai. https://englishforall.id/blogs/index.php/2017/05/26/10-tips-lolos-pkm-dan-agar-pkm-kamu-di-danai/. Diakses pada 2 Januari 2020 pukul 16:00 WIB.
Comments
Post a Comment