Kepribadian merupakan bentuk faktor internal dan
eksternal. Kolaborasi dua faktor ini berpengaruh pada kejiwaan dan tingkah laku. Aspek kepribadian merupakan
manifestasi alam bawah sadar manusia dalam memandang diri. Kepribadian bersifat dinamis yang artinya memiliki titik dominasi, kecenderungan untuk muncul dan membentuk pola perilaku
kebiasaan manusia. Kepribadian digunakan sebagai pijakan menemukan realitas diri. Begitu pentingnya aspek kepribadian dalam menjalankan kehidupan. Hal inilah
yang mendorong setiap insan berusaha mencari tahu kepribadian diri sebagai cara memahami dan memperbaiki keberlangsungan hidup. Banyak cara memahami kepribadian sendiri sebagai pijakan tingkah laku di lingkungan. Mulai dari meminta pendapat ahli (psikolog dan
psikiater) dengan jajak pengamatan melalui tes-tes tertulis maupun lisan,
seperti mengikuti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Menginginkan asumsi teman terdekat mengenai
kebaikan dan keburukan dalam diri. Hingga mempercayai “ilmu” yang selama ini
berkembang di masyarakat, seperti golongan darah dan ramalan bintang (zodiak).
Baca Juga : Tak Tau Malu
a. Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Briggs dan Myers mengembangkan
teori kepribadian dari konsep Carl Gustav Jung, psikolog
asal Swiss pada
masa Perang Dunia II. Ibu dan anak asal Amerika Serikat ini yang melahirkan
Myers-Briggs Type Indicator
(MBTI). Sejarah MBTI dimulai dengan
Carl Jung, pendiri psikologi analitis. Jung percaya bahwa orang-orang mendapatkan energi dari
dunia luar (extraversion) atau dunia internal mereka sendiri (Introversion). Dia
juga mengamati bahwa orang mengambil informasi (perceiving)
atau mengorganisir informasi dan memunculkan kesimpulan
(judging).
Terdapat 16 tipe kepribadian dalam MBTI. Masing-masing
tipe kepribadian tersebut merupakan perpaduan dari empat huruf, yang memiliki
arti tersendiri. Klasifikasi kepribadian menunjukkan dinamika dan sistem hubungan yang kompleks
dari kepribadian. Huruf pertama dan keempat menunjukkan sikap atau orientasi, karena
mereka harus melakukan dengan cara seseorang berinteraksi
dengan dunia. Huruf kedua dan ketiga menunjukkan fungsi mental, karena hal itu merupakan dasar dari cara kerja otak. Dua
huruf yang ada di tengah ini dinamakan fungsi yang yang berpasangan.
-
ISTJ (introvert, sensing, thinking and
judging) si tipe realistis dan terpercaya.
-
ISFJ (introvert, sensing, feeling and
judging) si tipe realistis dan baik hati.
-
INFJ (introvert, intuitive, feeling and
judging) si tipe idealis dan penyelaras.
-
INTJ (introvert, intuitive, thinking and
judging) si tipe pemikir dan mandiri.
-
ISTP (introvert, sensing, thinking and
perceiving) si tipe pelaku dan individualistis.
-
ISFP (introvert, sensing, feeling and perceiving)
si tipe pelaku dan peka.
-
INFP (introvert, intuitive, feeling and perceiving)
si tipe idealis dan pemimpi.
-
INTP (introvert, intuitive, thinking and
perceiving) si tipe pemikir dan analitis.
- ESTP (extrovert, sensing, thinking and
perceiving) si tipe pelaku dan bersemangat.
-
ESFP (extrovert, sensing, feeling and perceiving)
si tipe pelaku dan santai.
-
ENFP (extrovert, intuitive, feeling and perceiving)
si tipe idealis dan spontan.
- ENTP (extrovert, intuitive, thinking and
perceiving) si tipe pemikir dan pendobrak.
-
ESTJ (extrovert, sensing, thinking and judging)
si tipe realistis dan bertekad.
-
ESFJ (extrovert, sensing, feeling and judging)
si tipe realistis dan sosial.
-
ENFJ (extrovert, intuitive, feeling and judging)
si tipe idealis dan terlibat.
-
ENTJ (extrovert, intuitive, thinking and
judging) si tipe pemikir dan dinamis.
b. Golongan Darah
Di Jepang, golongan darah menjadi cara paling popular untuk menentukan personaliti dan temperamen seseorang.
Alasan ilmiahnya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu
yang membangun semua sel tubuh, sehingga menentukan psikologi. Negara Jepang
mempercayai bahwa golongan darah erat kaitannya dengan jenis atau
tipe kepribadian seseorang. Tahun 1931, profesor Furukawa
Takeji (1891-1940) menyatakan bahwa ada hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang setelah bekerja di sebuah bagian administrasi di sebuah SMU dan meneliti perbedaan temperamen di antara
beberapa murid.
Riset golongan darah di Indonesia yang
dicetuskan oleh Masahiko Nomi menemukan adanya suatu
hubungan antara golongan darah dengan karakter dan juga bentuk fisik manusia. Lewat penelitian ini, ditemukan bahwa manusia tidak
dibentuk dari material yang sama, karena adanya perbedaan golongan darahnya
yaitu A, B, O dan AB. Golongan
darah yang bisa juga disebut sebagai material yang mengalir dalam diri manusia, memberikan suatu perbedaan temperamen, ritme, emosi maupun ritme belajar,
sehingga kecenderungan kapasitasnya berbeda sesuai dengan golongan darahnya (Setyowati, 2009 dalam Oktavianus dan Adi, 2010). Orang yang bergolongan darah A, konsisten namun terlalu perfeksionis. Pemilik golongan darah B cenderung penasaran terhadap sesuatu namun cepat juga bosan. Si AB mempunyai
perasaan yang lembut tetapi keras dengan diri mereka sendiri. Dan terakhir orang dengan golongan
darah O sangatlah periang namun sering lupa untuk mengontrol dirinya sendiri.
c. Zodiak
Masyarakat Babilonia (sekarang wilayah Irak) sebelum Masehi mempercayai
ilmu perbintangan (astrologi) berhubungan dengan watak manusia. Astrologer (ahli perbintangan) percaya pergeseran posisi antar planet memberikan
energi yang berbeda terhadap manusia. Energi itu kemudian bisa mempengaruhi
watak dan nasib terhadap 12 zodiak. Kepercayaan ini semakin meluas setelah
masuknya peradaban Yunani pada abad ke-2 Masehi. Pengaruh Yunani ini menjadi
andil besar dalam menyebarkan doktrin zodiak ke wilayah Barat dan Asia. Hingga
akhirnya, banyak orang terpengaruh dengan peramalan zodiak untuk mengetahui
nasib dan kepribadiannya.
Doktrin
ini pun mengusik akademisi untuk mengujinya. Sayangnya, sejumlah hasil
percobaan menunjukkan, zodiak seseorang
tidak berkaitan dengan kepribadian. Terutama, ketika dibandingkan dengan
serangkaian tes kepribadian dalam psikologi. Dengan banyaknya hasil penelitian
yang negatif, astrologi dinilai bukanlah
sebuah ilmu pengetahuan. Banyak ahli menyebut, astrologi lebih dekat dengan seni dan filsafat. Bagi
generasi milenial, zodiak menjadi tren tersendiri. Laporan The Atlantic menyebut, zodiak
menjadi jalan generasi milenial dalam meniti spiritualitas. Bahkan, menjadi
cara baru dalam psikologi self-healing. Tren ini tidak lepas dari kondisi psikologi
milenial. Data American Psychological Association menunjukkan, milenial merupakan generasi paling stres
di antara yang lain, sejak 2014. Dengan kondisi tersebut, ada kecenderungan milenial
melirik zodiak sebagai alternatif penyembuhan.
- Aries (21
Maret-19 April) si
ambisius.
- Taurus (20
April-20 Mei) si tekun.
- Gemini (21
Mei-20 Juni) si fleksibel.
- Cancer (21
Juni-22 Juli) si penyayang.
- Leo (23
Juli-22 Agustus) si
pemberani.
- Virgo (23
Agustus-22 September) si
pemikir kritis.
- Libra (23
September-22 Oktober) si
ramah hati.
- Scorpio (23
Oktober-21 November) si
semangat membara.
- Sagitarius (22
November-21 Desember) si
petualang.
- Capricorn (22
Desember-19 Januari) si
perhitungan.
- Aquarius (20
Januari-18 Februari) si
penolong.
-
Pisces (19
Februari-20 Maret) si
sensitif.
Angan Jadi Angin:
Makhluk hidup yang dianugerahi keunikan. Bukan hanya dari segi kerumitan sistem
organnya tetapi beragam karakter yang menyertainya. Gelar disematkan sebagai pengagum
ketenangan jiwa, penyembuh luka maupun penengah masalah. Berjalan beriringan
dengan kawan yang tak lebih kurang 4%-5% dari orang di
dunia. Pendiam, pemalu,
sensitif namun nampak tinggi hati dan dingin katanya. Makna antigen si penerima
segalanya tetapi pelit memberi karena keadaan juga berkata sama. Persis,
kelembutan yang ditunjukan namun keras seperti batu yang dialami. Lagi-lagi
dengan angka 4% yang punya, manusia langka. Entah apa yang membuat orang Jepang
begitu membencinya. Kadang A kadang B kadang C hingga Z. Kalau ada Za,
Zb dan seterusnya maka pasti sudah dimanfaatkan. Mungkin itulah alasannya,
terlihat ada dua kutub berseberangan. Rasional tapi emosional, dua hal berseberangan yang bergantian muncul. Mengapa
air bisa mengalir saja, dipikirkan matang-matang. Macam merencanakan suatu hal saja
kau! Jadi domba jantan yang bisa memimpin tetapi perasa sungguhlah mustahil. Abstrak..
Ahsu-dahlah..
Referensi:
Alfarisi, M. A.
2015. Konsep kepribadian (studi perbandingan Ibrahim Elfiky dan Mario
Teguh). Skripsi. Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Komara, K. M. H. 2020. Kenali kepribadian lewat zodiak mulai dari
aries hingga pisces. https://www.pikiran-rakyat.com/belia/pr-01329806/kenali-kepribadian-lewatzodiak-mulai-dari-aries-hingga-pisces. Diakses pada 6 Februari 2020 pukul 12:58 WIB.
Millenial. 2019. Mengapa masih percaya zodiak?. https://kumparan.com/millennial/mengapa-masih-percaya-zodiak-1rUYyYLLrsZ. Diakses pada 6 Februari 2020 pukul 12:56 WIB.
Oktavianus dan G. S. Adi. 2010. Hubungan antara golongan darah dengan kepribadian anak. STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Rozalina, O. 2019. 4 Fakta menarik dari INFP yang biasanya sukar dimengerti isi hatinya. https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/justme/4-fakta-menarik-infp-c1c2/full. Diakses pada 6 Februari 2020 pukul 12:54 WIB.
Wandrial, S. 2014. Tipe kepribadian pada mahasiswa kelas manajemen Universitas Bina Nusantara dengan menggunakan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Binus Business Review. 5 (1): 344-354.
Comments
Post a Comment