Apakah
esai sama dengan karya tulis ilmiah lainnya? Bagaimana penulisan esai yang
benar? Essai atau essay atau esai? Lalu bagaimana cara menulis esai yang baik
dan benar serta mudah? Yuk kita bahas satu persatu agar kamu lebih paham.
a. Pengertian Esai
Esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadi penulis secara lugas (KBBI). Kalimat sudut pandang
pribadi penulis perlu digarisbawahi. Artinya antara penulis yang satu dengan penulis
yang lainnya akan memiliki gaya kepenulisan yang berbeda. Tidak ada patokan
resmi kepenulisan esai yang baku. Jadi kamu
bisa berkreasi dengan karya tulismu sendiri tanpa perlu melihat standar
yang ditentukan. Namun bagi kamu yang masih pemula dalam menulis esai. Pemaparan
dibawah ini akan sedikit membantumu untuk memulai.
b. Perbedaan Esai dengan Karya Tulis Lainnya
Banyak sekali jenis
karya tulis yang dikenal. Tidak hanya esai, adapula karya tulis ilmiah, PKM
(Program Kreativitas Mahasiswa), skripsi dan masih banyak yang lainnya. Namun ada
beberapa hal yang membedakan esai dengan karya tulis semacamnya, yaitu:
· Jumlah kata (500-2000
kata)
Jumlah kata yang cukup sedikit dibandingkan
karya tulis lainnya ini diakibatkan oleh tujuan dari penulisan esai. Menulis
esai umumnya hanya untuk menyampaikan pendapat dari penulis. Entah itu dari
sudut pandang ilmiah maupun diselingi dengan opini pribadi. Isi esai cukup
ringkas karena memaparkan informasi secara lugas dan padat.
· Terdiri dari tiga bagian
dalam bentuk paragraf
Jika karya tulis ilmiah terdiri dari bab 1 yang
berisi pendahuluan hingga sampai bab lampiran. Skripsi dengan metode penelitian
yang wajib dipaparkan secara rinci. Berbeda dengan esai yang hanya berisi
awalan, isi dan penutup.
· Opini penulis lebih
menonjol
Seperti yang telah dikatakan diawal. Penyampaian
informasi berdasarkan sudut pandang penulis. Jadi sangatlah jelas bahwa opini penulis
lebih menonjol dibandingkan sumber referensi yang disertakan. Penulis sebagai
peneliti sekaligus pemberi informasi.
· Gaya bahasa
Ada penulis yang lebih
menyukai gaya bahasa baku dan formal. Adapula penulis yang lebih menyukai
menulis menggunakan bahasa sehari-hari agar lebih mudah dipahami oleh pembaca. Kedua
pilihan ini boleh digunakan asal sesuai tujuan dari penulisan esai. Jika esai
ditujukan untuk lomba yang diadakan institusi pendidikan, tentulah menggunakan
bahasa yang formal. Namun jika esai ditujukan untuk menyampaikan opini semata,
penggunaan bahasa yang mudah dipahami akan lebih disarankan.
Baca
Juga : Cacing Laut Siasia
c. Cara Menulis Esai
1.
Tentukan tema
Pemilihan tema lebih mengarah pada permasalahan yang
sedang dialami saat ini, yaitu SDG’s. SDG’s adalah program pembangunan berkelanjutan
yang telah disepakati oleh negara-negara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target terukur untuk dapat
dicapai pada tahun 2030. SDG’s
ini disepakati pada tanggal 21 Oktober 2015 untuk menggantikan program
sebelumnya yakni Millennium Development Goals (MDG’s) yang targetnya selesai pada tahun
2015. Pada dasarnya tujuan SDG’s
dan MDG’s
ini sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dunia, salah satunya di
Indonesia. Tema inovasi untuk mewujudkan Sustainable Development Goals 2030 diantaranya:
- Agrokompleks
- Sosial Ekonomi
- Pangan
- Lingkungan Hidup
- Kesehatan
- Energi.
2.
Lakukan penelitian
Esai memang lebih menonjolkan opini penulis.
Namun bukan berarti penulis hanya asal-asalan
dalam mengemukakan pendapatnya. Penulis harus mengantongi banyak informasi
sebagai modal untuk menulis secara bijak. Setelah menentukan tema yang ingin
diangkat dalam sebuah karya tulis. Penulis harus menentukan penelitian yang
sesuai dengan topik. Ada dua jenis penelitian, yaitu:
-
Langsung
Survei lapang, studi
kasus dan observasi. Baik itu penelitian dalam skala laboratorium hingga survei
lapang berhadapan langsung dengan komunitas di masyarakat.
- Teoritis
Mencari informasi
sudah sangatlah mudah di era digital saat
ini. Namun kamu harus memilih media informasi yang kredibilitasnya dapat
dipertanggungjawabkan. Diantaranya jurnal, buku dan sumber
referensi lainnya yang bisa kamu jadikan sumber informasi.
Contoh:
Ekosistem mangrove
yang terdapat di Pantai Bentar juga dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk
menarik wisatawan. Selain untuk menarik wisatawan ekosistem mangrove juga bermanfaat
untuk mengurangi terjadinya abrasi. Masyarakat sekitar pantai membangun
jembatan kayu sepanjang 50 meter yang menjorok ke tengah laut dan terhubung dengan
ekosistem mangrove yang lebat sehingga dijadikan sebagai spot yang paling baik
untuk melakukan foto (Haryanti dan Novidariyanti, 2018).
3.
Membuat outline
Outline digunakan untuk menyusun ide-ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan outline tulisan tidak akan keluar dari ide atau tema. Dengan mempersiapkan outline, kamu
akan lebih mudah menyelesaikan tulisanmu. Struktur penulisan esai terdiri dari:
-
Awalan
Buatlah bagian awal dari tulisan baik berupa latar
belakang maupun topik permasalahan yang diangkat.
Bagian ini juga bisa dimunculkan dengan statement.
Contoh:
“Selama ini kita
melihat laut sebagai perairan berwarna biru, indah dan banyak kapal besar yang lalu
lalang. Namun, setelah menjadi Menteri, saya mulai menyadari ternyata keindahan laut Indonesia, tak seindah pada yang nampak di mata. Begitu kompleks persoalan
yang ada di dalamnya”. Begitulah pernyataan yang disampaikan Bu Susi
Pudjiastuti.
-
Isi
Isi merupakan penjabaran secara runtut.
Contoh:
Konsep Wisata Halal
Konsep Halal Tourism atau Pariwisata Halal sendiri
merupakan konsep pariwisata yang memfokuskan pada nilai-nilai syariah islam. dalam
eksistensinya. Tidak adanya aktivitas-aktivitas yang mengganggu dalam hal
beribadah dan menjalankan syariat islam, seperti tidak disediakannya
minuman-minuman yang dilarang dalam agama Islam, ataupun tempat-tempat semacam
diskotik (Sarah, 2018).
-
Penutup
Penutup berupa kesimpulan serta saran dengan bahasa semenarik mungkin.
Contoh:
Kita ketahui bahwa
persoalan mengenai sampah terutama penanganannya akan berhubungan langsung
dengan berbagai stakeholder mulai
Balai Lingkungan Hidup (BLH), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan
lainnya. Konsepsi kampanye melalui media sosial dapat dijadikan alternatif untuk
menunjukkan sisi kepedulian kita terhadap lingkungan. Tapi tanpa aksi nyata itu
semua tak ada gunanya, hanya omong kosong belaka. Sebelum mengajak orang lain.
Ayo kita beri contoh dengan lakukan kebiasaan baik terhadap lingkungan. Salah
satunya kurangi penggunaan plastik.
4.
Kerjakan !!!!
Talk
less do more! Jangan menunda pekerjaan. Cobalah menulis di buku
catatanmu, aplikasi note di smartphone ataupun di laptop. Catat
semua ide yang membayangi pikiranmu. Dan buatlah rinian-rincian apa saja yang
ingin disampaikan.
5.
Membuat judul yang menarik
Judul adalah penentu dari sebuah tulisan. Judul yang unik akan membuat si pembaca penasaran untuk
lebih memahami isi tulisan.
Contoh:
KAMPANYE DI
MEDIA SOSIAL? EFEKTIFKAH?
Oleh: Melynda Dwi Puspita
“SI HITAM NAN MANIS
(BAU AMIS)”
Oleh: Melynda Dwi
Puspita
Karya ini Disusun untuk mengikuti
Lomba Esai Nasional 2019
TAKUT SALAH KALAU MAU BILANG DIJAJAH SAUDARA SENDIRI
Oleh: Melynda Dwi
Puspita
TIPS DAN TRIK MENULIS ESAI
1. Esai akan jauh lebih baik dengan diksi yang
tepat
Pemilhan kata yang baik
akan membuat pembaca lebih tertarik dengan karya tulis yang dibaca.
Contoh:
Tak perlu ditanya lagi seberapa luas
wilayah pesisir di Indonesia. Seperti salah satu lagu nasional dengan lirik
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung-menyambung menjadi
satu, itulah Indonesia”. Bisa dibayangkan luasnya
wilayah lautan Indonesia. Jangan ditanya lagi seberapa banyak jumlah produksi perikanannya. Berdasarkan data dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa produksi perikanan tangkap
Indonesia tahun 2017 mencapai 3,35 juta ton. Belum perikanan budidaya yang juga
digadang-gadang oleh Pemerintah kita, dari tambak skala
industri hingga kolam kecil skala rumah tangga. Bila di rupiahkan, jelas sudah
hasilnya mampu menghidupi anak cucu hingga 7 turunan.
2. Ketahui siapa pembaca esaimu
Apakah pembacamu dari kalangan akademisi atau
masyarakat?
3. Sertakan gambar atau data lainnya yang dapat
memperkuat esaimu
Gambar-gambar dan tabel data juga bisa
disertakan namun tetap menyertakan sumber.
4. Sertakan sumber referensi
Contoh:
Haryanti, T. U. dan E. Novidariyanti. 2018. Peranan
pantai dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar Pantai Bentar
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Program Studi Pendidikan Geografi Universitas
Jember. 12-16.
5. Jangan berhenti ditengah jalan
Seringkali saat menulis,
kamu akan tergoda untuk membacanya dari awal. Karena merasa ada yang kurang
ataupun terlupa bahkan perasaan kurang sreg.
Akhirnya kamu berusaha memperbaiki tulisanmu dari awal dan berhenti saat
tulisanmu belum mencapai akhir. Jangan lakukan itu!! Kamu sering mengkhawatirkan
kualitas tulisanmu. Padahal setiap orang pasti melakukan salah dan lupa. Dan tentunya
tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali Tuhan, termasuk karya tulismu. Karena
keterbatasan ingatan manusia. Maka kamu akan lupa dengan apa yang ingin kamu
tulis selanjutnya. Lebih baik selesaikan menulis hingga akhir lalu lakukan
proses editing di akhir.
6. Perbanyaklah waktu membaca
Walaupun kegiatan ini
merupakan salah satu kegiatan yang sungguh berat untuk dilaksanakan. Hal ini
dapat dilihat dari rendahnya minat literasi Bangsa Indonesia. Jadi berubahlah
dari sekarang. Dengan bertebarannya pilihan untuk memperoleh informasi mulai
dari buku hingga internet. Tentunya hal ini akan semakin mempermudah kita. Percayalah
bahwa dengan membaca dapat meningkatkan pembendaharaan kata. Sehingga saat
proses menulis, kamu tidak akan kesulitan untuk menemukan kata yang tepat untuk
diungkapkan.
Referensi:
Sarah, O. 2018. Kebijakan halal tourism sebagai strategi
peningkatan foreign direct investment bidang kepariwisataan di Pulau
Lombok Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Program
Studi Hubungan Internasional Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Comments
Post a Comment