Skip to main content

Elasmobranchii

 

Bidikmisi Bidiksosialita


bidikmisi sosialita
(Sumber: modifikasi www.pixabay.com)

Memperoleh fasilitas pendidikan terbaik adalah dambaan semua siswa di dunia. Menjadi manusia berpendidikan seringkali diukur dari seberapa banyak gelar yang ada di belakang maupun di depan nama. Gelar tersebut bisa didapat hanya dengan proses belajar di perguruan tinggi. Jumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia jumlahnya tetap namun permintaan siswa yang ingin menjadi bagiannya terus meningkat. Persaingan semakin ketat untuk memperebutkan bangku perguruan tinggi. Dengan tingginya permintaan tentunya dibarengi dengan peningkatan harga. Biaya kuliah yang tak sama dengan pendidikan sekolah yang bisa mencapai ratusan juta untuk jurusan tertentu. Membuat orang tua para calon mahasiswa harus memutar otak untuk membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) buah hatinya. Beruntungnya, semakin hari jumlah penawaran bantuan biaya pendidikan melalui program beasiswa digelontorkan. Mulai tawaran dari instansi pemerintah hingga perusahaan swasta. Sayangnya kebanyakan beasiswa dari perusahaan swasta diberikan kepada mahasiswa yang telah menempuh pendidikan minimal semester 3. Dan tentunya harus memiliki prestasi baik akademik maupun non akademik sebagai nilai tambah. Sehingga mahasiswa diwajibkan membayar biaya kuliah untuk tahun pertama, biaya pendaftaran bahkan uang gedung.


Jarang terdengar beasiswa yang ditawarkan bersamaan dengan proses seleksi masuk perguruan tinggi. Salah satu beasiswa yang terkenal bagi para siswa di Indonesia ini, yaitu Beasiswa Bidikmisi. Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Persyaratan untuk mendaftar bidikmisi tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1.   Siswa SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2019, memiliki identitas berupa NISN dan NPSN yang valid di PDSPK;
2.   Lulusan tahun 2018 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
3.   Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4.   Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria:
Siswa  Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP)  atauPendapatan kotor gabungan orang Tua/Wali (suami istri) maksimal sebesar Rp4.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000,00 setiap bulannya.
5.   Pendidikan orang Tua/Wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4;
6.   Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari Kepala Sekolah;
7.   Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
a.  PTN dengan pilihan seleksi masuk:
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN); Seleksi mandiri PTN. Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
b.  PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk.

universitas penerima bidikmisi terbanyak

Jumlah kuota penerima bidikmisi yang diberikan pemerintah cukuplah tinggi. Ini karena kepedulian pemerintah kepada nasib pendidikan anak bangsa. Seperti halnya di Universitas Brawijaya dengan jumlah penerima sebesar 523 orang pada tahun 2019. Dan menempati urutan ke-16 dari 20 perguruan tinggi penerima terbanyak bidikmisi. Dari 63.000 mahasiswa UB, ada 10 persen penerima Beasiswa Bidikmisi. Seringkali jumlah penerima bidikmisi tidak sesuai dengan kuota yang ditawarkan. Atau dengan kata lain kekurangan peserta penerima beasiswa bidikmisi. Banyak alasan yang menghinggapi, mulai dari ketidaksesuaian dengan persyaratan sampai karena mengundurkan diri. Oleh karena itu, pihak kampus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh beasiswa ini pada tahap kedua setelah resmi menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya.

Proses seleksi penerimaan beasiswa bidikmisi terbilang cukup ketat. Mulai dari seleksi administrasi yang mengharuskan calon mahasiswa menyetorkan kondisi keuangan berupa slip gaji atau pendapatan orang tua, foto kondisi rumah tinggal, biaya pengeluaran mulai dari listrik, pajak (NPWP), biaya pendidikan anggota keluarga lain hingga urusan perutangan juga harus dicantumkan. Kondisi ini sebenarnya sangat mudah sebagai media penipuan. Karena proses seleksi administrasi melalui media daring dengan mengunggah berkas. Tentunya sangatlah mudah untuk memanipulasi data. Nyatanya banyak yang meng-upload foto rumah tetangganya yang memiliki kondisi keuangan rendah. Rumah penuh dengan kesedihan, reot, kayu penyangganya sudah lapuk. Padahal lantai rumah sendiri berlapis porselen dan jumlah mobilnya membuat manusia mana yang tidak menelan ludah. Memalsukan slip pendapatan orang tua, terutama bagi seorang pengusaha yang memiliki penghasilan tidak menentu. Untuk seorang wirausahawan menjadi poin plus akan ketidaktentuan jumlah penghasilan yang didapat ini. Tak ada yang tau jika penghasilannya puluhan juta rupiah namun yang tercantum hanya satu juta rupiah sebulan. Modal kuat dengan membuat surat keterangan miskin juga sebagai jurus jitu. Saat proses survei yang dilakukan pihak panitia bidikmisi hanya pinjam rumah tetangga. Duh.

quora bidikmisi

Tak heran kita sering mendengar berita tentang makhluk-makhluk astral tidak tahu diri penerima bidikmisi. Atau bahkan kita pernah melihatnya sendiri. Bisa jadi kita merupakan salah satu bagian dari oknum tersebut? Manusia bermental miskin dengan memalsukan data? Seperti halnya kekesalan Dana Selvia saat menjawab pertanyaan, “Pernahkah kamu melihat penerima beasiswa Bidikmisi yang gayanya selangit dan tidak pantas mendapatkannya?”. Mungkin semua orang juga mengelus dada saat membaca rincian cerita tersebut. Sudah bukan rahasia umum jika banyak penerima bidikmisi yang tidak tepat sasaran. Mulai dari lifestyle yang sungguh mewah, setiap harinya selalu mengisi perut di restoran mewah, gonta-ganti merek smartphone bahkan bergaya dengan berbagai brand mobil. Banyak yang menyangkal dengan mengatakan bahwa bisa jadi barang-barang tersebut ia peroleh dari bekerja keras atau dari doorprize kuis berhadiah. Kalau begitu, kenapa kok tidak mengundurkan dari penerima beasiswa bidikmisi? Kan sekarang sudah mampu? Sayang? Ini bukan hanya sekadar memaafkan dan tidak peduli. Namun ini soal uang rakyat yang digunakan tikus-tikus di kampus. Ketidaktepatan sasaran penerima beasiswa bidikmisi. Sedangkan banyak siswa yang harus merelakan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

keluhan bidikmisi

Sebenarnya, pemerintah menyediakan portal keluhan atau media pelaporan bagi mahasiswa yang tidak layak menerima bidikmisi. Sayangnya sampai saat ini masih saja kita melihat oknum sosialita kampus yang merajalela ini. Entah sampai kapan mahasiswa yang mengaku miskin ini tetap eksis?

Penulis juga penerima beasiswa bidikmisi tahun 2015-2019

Referensi:
Anam, C. 2019. Universitas Brawijaya berikan kemudahan bagi calon mahasiswa tidak mampu.  https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190515/79/923035/universitas-brawijaya-berikan-kemudahan-bagi-calon-mahasiswa-tidak-mampu. Diakses pada 10 Februari 2020 pada 09:51 WIB.
https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/. Diakses pada 10 Februari 2020 pada 09:53 WIB.
Selvia, D. 2019. Pernahkah kamu melihat penerima beasiswa bidikmisi yang gayanya selangit dan tidak pantas mendapatkannya?. https://id.quora.com/Pernahkah-kamu-melihat-penerima-beasiswa-Bidikmisi-yang-gayanya-selangit-dan-tidak-pantas-mendapatkannya. Diakses pada 10 Februari 2020 pada 09:59 WIB.

Comments

Popular posts from this blog

Melynda Dwi Puspita

- Apa yang perlu kamu sombongkan? - - Diatas langit masih ada langit - - Smart people will never admit that they are smart – - They are always keep and stay learning – Melynda Dwi Puspita Contents SUMMARY EDUCATIONAL BACKGROUND SCHOLARSHIPS INTERESTED SKILLS LICENSED SERTIFICATION SOFTWARES INTERNSHIPS SOCIETY EMPOWERMENT PROJECTS VOLUNTEER SEMINAR AND WORKSHOP ENUMERATOR MENTOR AND SPEAKER ORGANIZATION ACHIEVEMENTS SUMMARY Passionate in fisheries and marine issues, environmental, conservation, food safety and society empowerment. Enjoy in singing, playing a guitar, travelling and writing skill. Able in responsibility, open-minded and work in team or individual. Back to Content ↑ EDUCATIONAL BACKGROUND Bachelor of Fisheries Product Technology Brawijaya University (2015-2019) GPA 3,45 of 4,00 Back to Content ↑ SCHOLARSHIPS Bidikmisi (2015-2019) PT. Mina...

Penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) Pada Industri Pengalengan Ikan Sarden

BAB I PENDAHULUAN   1.1 Latar Belakang Ikan segar merupakan salah satu komoditi yang mudah mengalami kerusakan ( high perishable food ). Kandungan air hasil perikanan pada umumnya tinggi mencapai 56,79% sehingga sangat memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi biokimiawi oleh enzim yang berlangsung pada tubuh ikan segar. Sementara itu, kerusakan secara mikrobiologis disebabkan karena aktivitas mikroorganisme terutama bakteri. Kandungan protein yang cukup tinggi pada ikan menyebabkan ikan mudah rusak bila tidak segera dilakukan pengolahan dan pengawetan. Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan daya simpan dan daya awet pada produk ikan adalah dengan pengalengan ikan (Winarno, 1980 dalam Wulandari et al. , 2009). Teknik pengawetan pangan yang dapat diterapkan dan banyak digunakan adalah pengawetan dengan suhu tinggi, contohnya adalah pengalengan ikan sardine. Pengalengan merupakan salah satu cara untuk menyel...

TVBN, TMA, TMAO dan Histamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 81.000 km. Luas wilayah laut, termasuk di dalamnya Zona ekonomi Eksklusif mencakup 5,8 juta kilometer persegi (Dahuri, 2001 dalam Haryono, 2005). Di dalam wilayah laut dan pesisir tersebut terkandung kekayaan sumber daya laut yang amat besar, mulai dari ikan, kepiting, udang, kerang dan berbagai sumber daya laut lainnya yang siap untuk dieksploitasi nelayan. Secara teoritis, dengan kekayaan laut yang demikian besar, nelayan mampu hidup berkecukupan (Haryono, 2005). Ikan dikenal sebagai suatu komoditi yang mempunyai nilai gizi tinggi namun mudah busuk karena mengandung kadar protein yang tinggi dengan kandungan asam amino bebas yang digunakan untuk metabolisme mikroorganisme, produksi amonia, biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur (Liu et al. 2010 dalam Radjawane et al. , 2016). Ikan termasuk dalam kategori makan...