Skip to main content

Elasmobranchii

 

Keluarga, Keluhmu Tak Berharga

Katanya Keluarga

Menjadikan keluarga sebagai tempat berlindung. Tempat perlindungan pertama dalam menghadapi kerasnya dunia. Di saat tak ada seorangpun yang peduli, keluarga adalah manusia-manusia yang mampu menerima apa adanya. Keluarga adalah segalanya. Oh begitu…

Menyimpan duka selama bertahun-tahun hingga terhitung belasan tahun lamanya. Mengubur dalam-dalam kesedihan, kekecewaan dan kemarahan. Demi membuat segalanya tetap berjalan baik-baik saja sebagaimana mestinya. Merelakan hati kecil tak berdaya yang nampak kuat beradu akting. Menyimpan air mata tetap membeku di dalam kelenjarnya. Menyembunyikan raut muka dengan topeng panggung kehidupan. Menutupi kecacatan hati dengan gimik lelucon. Namun matamu tak dapat berbohong.

Baca Juga : Memimpin Dipimpin

Membiarkan bangkai telah terkubur bersama kesedihan. Nyatanya tulang belulangnya tak dapat hancur begitu saja. Mengijinkan ia muncul ke permukaan. Dan akhirnya apa yang diduga-duga selama ini benar-benar terjadi.

Kamu gobl*k
Kamu bodoh
Kamu gila
Kamu gak pernah bersyukur
Masalahmu tak lebih besar darinya

Menyimpan segala kesukaran hidup dan mempercayakan kepada orang yang dirasa tepat. Tempat yang katanya setiap orang kembali tetapi tak berfungsi sebagaimana desas-desus beredar. Akhirnya angin bertiup lebih kencang, hujan semakin deras, petir menyambar, badai terus bergejolak. Rapuh, hancur dan tak berdaya. Lantas apakah makna kehidupan? Apa makna dibalik takdir kelahiran dan kehidupan? Tak berhak untuk bahagia? Membuka hati pada tempat yang katanya tepat namun malah begini jadinya. Kamu memang bodoh.

Comments

Popular posts from this blog

Melynda Dwi Puspita

- Apa yang perlu kamu sombongkan? - - Diatas langit masih ada langit - - Smart people will never admit that they are smart – - They are always keep and stay learning – Melynda Dwi Puspita Contents SUMMARY EDUCATIONAL BACKGROUND SCHOLARSHIPS INTERESTED SKILLS LICENSED SERTIFICATION SOFTWARES INTERNSHIPS SOCIETY EMPOWERMENT PROJECTS VOLUNTEER SEMINAR AND WORKSHOP ENUMERATOR MENTOR AND SPEAKER ORGANIZATION ACHIEVEMENTS SUMMARY Passionate in fisheries and marine issues, environmental, conservation, food safety and society empowerment. Enjoy in singing, playing a guitar, travelling and writing skill. Able in responsibility, open-minded and work in team or individual. Back to Content ↑ EDUCATIONAL BACKGROUND Bachelor of Fisheries Product Technology Brawijaya University (2015-2019) GPA 3,45 of 4,00 Back to Content ↑ SCHOLARSHIPS Bidikmisi (2015-2019) PT. Mina...

Penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) Pada Industri Pengalengan Ikan Sarden

BAB I PENDAHULUAN   1.1 Latar Belakang Ikan segar merupakan salah satu komoditi yang mudah mengalami kerusakan ( high perishable food ). Kandungan air hasil perikanan pada umumnya tinggi mencapai 56,79% sehingga sangat memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi biokimiawi oleh enzim yang berlangsung pada tubuh ikan segar. Sementara itu, kerusakan secara mikrobiologis disebabkan karena aktivitas mikroorganisme terutama bakteri. Kandungan protein yang cukup tinggi pada ikan menyebabkan ikan mudah rusak bila tidak segera dilakukan pengolahan dan pengawetan. Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan daya simpan dan daya awet pada produk ikan adalah dengan pengalengan ikan (Winarno, 1980 dalam Wulandari et al. , 2009). Teknik pengawetan pangan yang dapat diterapkan dan banyak digunakan adalah pengawetan dengan suhu tinggi, contohnya adalah pengalengan ikan sardine. Pengalengan merupakan salah satu cara untuk menyel...

TVBN, TMA, TMAO dan Histamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 81.000 km. Luas wilayah laut, termasuk di dalamnya Zona ekonomi Eksklusif mencakup 5,8 juta kilometer persegi (Dahuri, 2001 dalam Haryono, 2005). Di dalam wilayah laut dan pesisir tersebut terkandung kekayaan sumber daya laut yang amat besar, mulai dari ikan, kepiting, udang, kerang dan berbagai sumber daya laut lainnya yang siap untuk dieksploitasi nelayan. Secara teoritis, dengan kekayaan laut yang demikian besar, nelayan mampu hidup berkecukupan (Haryono, 2005). Ikan dikenal sebagai suatu komoditi yang mempunyai nilai gizi tinggi namun mudah busuk karena mengandung kadar protein yang tinggi dengan kandungan asam amino bebas yang digunakan untuk metabolisme mikroorganisme, produksi amonia, biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur (Liu et al. 2010 dalam Radjawane et al. , 2016). Ikan termasuk dalam kategori makan...