Skip to main content

Elasmobranchii

 

Mencicipi Manisnya Daging Udang

panen udang
Panen Udang

Lagi-lagi ke tambak, gak bosan ya? Alhamdulillah tidak, suka aja menghitamkan kulit hihi. Mudah sekali menemukan tambak udang vannamei di Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) termasuk Tuban, Jawa Timur. Jiwa petualangan dalam diri terus meningkat. Nekat lagi, mengajak teman-teman untuk memanfaatkan waktu liburan semester dengan kegiatan bermanfaat. Mereka adalah Abdi, Nurul, Iza, Ucup, Pandu, Janet, Restu dan Nada. Aku memberanikan diri untuk menjadi seorang ketua tim, walaupun hanya untuk formalitas hahaha. Berkendara motor bersama Nada dari Malang ke Tuban. Perjalanan yang melelahkan. Namun ada juga yang lebih memilih naik kendaraan umum. Sempat beberapa kali berhenti karena berulang kali tersesat. Karena perjalanan dimulai siang hari, kami pun sampai di Lamongan sudah petang hari. Jadi kami memutuskan untuk menginap di kediaman Nurul dan melanjutkan perjalanan keesokanharinya.

tebar benih
Tebar Benih
makan bersama
Makan Bersama

Kami menuju Tambak milik Pak Hudi yang berada di pinggir jalan raya. Sehingga tidak telalu sulit untuk menemukan lokasi tambak. Ada rumah pemilik tambak sekaligus mess di tepi tambak. Namun sayang, hanya ada satu mess yang diperuntukan untuk laki-laki. Sehingga kami memutuskan untuk kos di salah satu rumah warga. Magang untuk keduakalinya rasanya lebih lengkap. Tidak hanya pemberian pakan dan pengukuran kualitas air. Kami belajar mulai dari pemilihan induk, pembenihan, persiapan kolam, penebaran benur (benih urang/udang) hingga pemanenan. Buanyaaakk ilmu yang kami dapatkan disini. Kegiatan magang dilaksanakan dari 23 Juli hingga 3 Agustus 2017. Karena jiwa muda yang terus membara dan rasa bosan yang hinggap. Kami sempat “kabur” untuk sehari pergi menikmati salah satu pantai di Tuban haha. Kamipun juga membawa bekal termasuk nasi dengan magic com nya, niat sekali ya.


panen udang-2
Panen Udang
udang vannamei
Udang Vannamei

Berbagai peristiwa lucu terus mengikuti perjalanan kami. Salah satunya, terbukanya pintu kamar mandi saat salah satu dari temanku yang laki-laki mandi. Karena pintu tersebut sudah rusak dan akhirnya tertiup angin. Posisi kamar mandi menghadap ke jalan raya. Sungguh kocak untuk dibayangkan. Waktu yang paling ditunggu-tunggu adalah saat proses pemanenan udang. Kami menangkap udang yang tersisa di dalam lumpur menggunakan tangan kosong. So, pastinya tangan kita lecet. Tapi itu yang kami cari, asik rasanya. Tak disangka usaha kami tidak sia-sia, kami memperoleh 3 kg udang. Bagian paling menyenangkan, jelas saat menikmati udang hasil tangkapan sendiri.

tim magang
Tim Magang

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Pendinginan Produk Perikanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Setelah meratifikasi Montreal Protocol pada tahun 1992 dan Kyoto Protocol pada tahun 1996, Indonesia juga tidak luput dari permasalahan global yang dihadapi oleh industri pendinginan dunia sebagai dampak dari kedua perjanjian internasional di atas. Dengan demikian, penelitian di bidang refrigeran dan pendinginan sangat penting dan bermanfaat dilakukan di Indonesia. Jenis refrigeran yang cocok diteliti kemungkinan pemakaiannya di lndonesia adalah refrigeran hidrokarbon, karena selain bersifat alami (natural) hidrokarbon juga tersedia sebagai sumber daya alam yang relatif besar. Penggunaan refrigeran hidrokarbon juga dapat menghemat energi bila dibanding refrigeran R12 (Maclaine dan Leonardi, 1997 dalam Sihaloho dan Tambunan, 2005 ). Aisbett dan Pham (1998) dalam Sihaloho dan Tambunan (2005) menyatakan bahwa penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran pengganti CFC dan HFC dapatmemberikan penghematan biaya yang signifikan untuk

Ikan Sebelah (Psettodes erumei)

1.   PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kekayaan alam laut Indonesia yang luas berpotensi menghasilkan hasil laut yang beraneka ragam dengan jumlah yang cukup besar yaitu sebanyak 6,26 juta ton per tahun. Hasil produksi perikanan laut ( marine fisheries ) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mencapai 3,24 %, dimana pada tahun 2012 hasil produksi ikan laut sebanyak 5.829.194 ton. Hasil laut terutama ikan diolah untuk menjadi bahan pangan masyarakat (Purba et al., 2015). Tingkat konsumsi ikan Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2013 mencapai 35,62 kilogram per kapita dari tahun 2012, yaitu sebanyak 33,14 kilogram per kapita (Purba et al., 2015). Indonesia memiliki wilayah perairan tropis yang terkenal kaya dalam perbendaharaan jenis-jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa literatur diketahui tidak kurang dari 3.000 jenis ikan yang hidup di Indonesia.Dari 3.000 jenis tersebut sebanyak 2.700 jenis (90%) hidup di p

Enzim Transferase

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Indonesia mengimpor hampir seluruh kebutuhan enzim (sekitar 90%) dari luar negeri. Dari aspek pasar, kebutuhan enzim di Indonesia terus meningkat sebagaimana dapat dilihat dari nilai impor. Menurut Badan Pusat Statistik, impor untuk produksi farmasetika tahun 2007 adalah sebesar 2,988 trilyun rupiah, tahun 2008 menjadi 3,391 trilyun rupiah dan pada tahun 2011 diperkirakan menjadi 4,55 trilyun rupiah. Kebutuhan enzim dunia terus meningkat yaitu sebesar 6,5% per tahun dan menjadi $5,1 miliar pada tahun 2009 (Trismilah et al. , 2014).   Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia didalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah selesai. Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pasa sistem biologi. sebagian besar reaksi tersebut tidak dikatalis oleh enzim (Indah, 2004). E