Magang Perikanan |
Saat di bangku perkuliahan,
pasti sudah tidak asing dengan istilah hard skills dan soft skills. Sedikit saja
aku singgung. Hard skills lebih
mengarah kepada kemampuan teori maupun
praktik dari suatu bidang ilmu. Kemampuan
praktik merujuk pada kemampuan teknis. Misalnya saja untuk teori, kita dapatkan
materi perkuliahan di dalam kelas yang diajarkan dosen. Selanjutnya untuk
keahlian teknis, umumnya diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktikum. Kemampuan
hard skills ini dapat diukur dan dinilai melalui ujian.
Sedangkan soft skills lebih bermakna
pada penguasaan diri. Mengendalikan emosi, tampil percaya diri,
bekerja sama dalam tim dan sejenisnya. Kemampuan ini cukup abstrak dan tidak bisa dinilai secara
objektif. Karena setiap individu
memiliki kapabilitas yang berbeda.
Pada umumnya, mahasiswa
memilih mengikuti suatu organisasi untuk mengasah soft skills. Selain itu,
mengikuti berbagai kepanitiaan menjadi pilihan. Sayangnya, tak sepenuhnya
mengikuti organisasi di kampus dapat
meningkatkan kemampuan ini. Karena rekan yang sebaya dan kondisi yang dihadapi
begitu “mudah ditebak”. Seperti berhadapan
dengan anggota lain yang aktif hingga yang sering menghilang seperti hantu
hihi. Ada juga yang berkesempatan mengikuti program pengabdian. Kegiatan ini cukup menantang karena menghadapi situasi
yang mungkin tak terduga. Next untuk hard
skills, mengasah keahlian teknis
melalui praktikum tak menjamin mahasiswa
dapat memiliki kecakapan. Maka muncullah magang sebagai salah satu solusi.
Baca Juga : Label Tempat Wisata
Magang merupakan
suatu kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan di lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang
sesuai dengan bidang peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi. Selain itu, magang juga mempunyai
tujuan untuk memberi bekal pengalaman
dan keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di dunia kerja sebelum mahasiswa di lepas untuk bekerja sendiri. Mata kuliah 4
sks ini menjadi persyaratan wajib sebelum melaksanakan penelitian dalam skripsi.
Namun karena keterbatasan waktu dan hanya sebatas “menggugurkan kewajiban”, kebermanfaatan magang atau PKL (Praktik Kerja Lapang) perlu dipertanyakan.
Oleh karena itu, magang selain PKL juga menjadi salah satu jawaban untuk
mengasah hard skills dan soft skills.
Begitu panjangnya waktu libur
semester saat kuliah perlu dimanfaatkan dengan baik. Bukan hanya sebatas ajang
untuk beristirahat setelah berkutat dengan kegiatan di kampus. Serta momen
meluapkan perasaan rindu terhadap keluarga akibat berjuang di tanah perantauan.
Maka perlu memaksimalkan waktu libur yang mencapai satu hingga tiga bulan setiap
semesternya. Sungguh sayang jika digunakan hanya untuk rebahan. Butuh keberanian
memang, melawan rasa malas. Namun timbal balik yang diberikan luar biasa
besar. Magang selama beberapa minggu bahkan bulan bukan hanya mempraktikkan ilmu
yang telah dipelajari di kampus. Namun juga banyak pengalaman hidup yang diperoleh.
Bertemu para ahli di bidangnya, bercerita pengalaman dan keluh kesah. Percayalah, pengalaman magangmu menjadi
nilai lebih. Terutama untuk seorang fresh graduate yang berjuang mencari
pekerjaan. Apalagi yang tidak punya “orang
dalam”, minimal kita punya modal dari magang hihi. Sudah tak bisa dihindari
lagi manfaat dari orang dalam kan? Tak hanya untuk mahasiswa yang ingin bekeja,
walaupun ingin berwirausaha, magang sangatlah penting. Mengaplikasikan ilmu
dari dunia permagangan dalam bisnis
impian. Belajar dari pengusaha hebat yang berjuang dari nol. Dan jangan salah,
kemampuan teknis juga harus dimiliki bagi pengejar
beasiswa, bukan hanya mengandalkan punya
berapa piala. Manfaatkan waktumu, maganglah!!
Referensi:
http://www.digilib.esaunggul.ac.id/
Comments
Post a Comment