Skip to main content

Elasmobranchii

 

Merintis Pengalaman Meraih Prestasi, dengan Kuasai Teknik Menulis Storytelling dan Creative Writing Bersama Skill Academy

belajar-skill-academy

Banyak orang yang mengatakan bahwa menulis itu murni berkat pemberian Tuhan. Tetapi, saya percaya bahwa kemampuan menulis adalah buah hasil ketekunan, bakat hanya pelengkap saja.

Saat ini, menulis telah menjadi bagian dari kehidupan. Apabila dahulu kala, menulis selalu dikaitkan dengan goresan pena dan selembar kertas. Sekarang ini di dunia digital, semua hal berisi tulisan-tulisan sebagai sumber informasi. Begitu banyak sekali bertebaran artikel di internet yang mudah dijumpai. Terdapat ribuan platform media massa yang turut meramaikan, penawaran kesempatan bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapatnya di dunia maya. Kita sendiri pun sudah terbiasa menambahkan caption pada unggahan foto di media sosial agar mendapat likes dan menarik followers.

Iya, tulisan pada media digital sebegitu pentingnya di kehidupan modern. Siapa saja bisa menyebut dirinya sebagai penulis, baik penuh (full time) maupun paruh waktu (freelance). Sayangnya kesalahan umum yang dihadapi penulis, termasuk saya sendiri ialah menulis tanpa memperhitungkan apakah seseorang bisa tertarik dengan hal yang kita tulis. Kita seringkali lupa untuk memposisikan diri sebagai pembaca. Kita lupa untuk mengenali siapa pembaca kita. Atau agar terlihat lebih berkompeten, tak jarang kita menggunakan kata asing yang begitu awam bagi sebagian orang. Padahal, saya yakin bahwa tulisan baik adalah tulisan yang dapat dimengerti semua kalangan.

 

Storytelling Akan Menggugah Jiwa dan Saya Bisa Juara

juara-storytelling

Bercerita bukan hanya membuat tulisan yang bagus, diksi yang memikat, dan panjang. Ada pesan yang disampaikan melalui cerita, entah itu dalam bentuk lisan atau tulisan.

Secuil pernyataan yang diungkapkan oleh seorang Storyteller, Hannif Andy pada sebuah webinar bertajuk ‘Basic Skill for Content Creator’ yang diadakan oleh TelusuRI dan Hore Hutan. 

Iya, kebanyakan manusia itu lebih suka digambarkan melalui cerita daripada dijelaskan. Manusia sebagai makhluk visual, sangat suka sesuatu yang indah. Begitu pula dengan tulisan, kita cenderung cepat bosan dengan ribuan kata. Apalagi jika mendapati pembukaan tak menarik, jangan harap banyak pembaca yang minat mengulik tulisan kita. Menengok saja pun enggan, betul? Alhasil banyak orang yang membaca tulisan kita seketika berhenti di tengah jalan bahkan tidak ada niatan untuk mengakhiri.

Saya juga sadar bahwa basic pendidikan memengaruhi cara berpikir. Sebagai seorang akademisi lulusan perguruan tinggi, memang saya terbiasa menggunakan kata-kata ilmiah. Saya juga beberapa kali memenangkan lomba karya tulis ilmiah saat kuliah. Namun saat ditantang untuk menulis bercerita, saya langsung rendah diri. Saya tidak ada keberanian untuk memulai.

Saya suka membaca tulisan fiksi seperti cerita pendek dan novel, tetapi jika disuruh untuk menulis novel, saya merasa belum mampu. Bagi saya, tulisan bercerita (storytelling) itu sesuatu yang sulit, pembendaharaan kata haruslah luas. Beberapa kali saya mengikuti lomba tulisan storytelling, selalu berakhir kepada kegagalan.

Namun saya tidak menyerah dengan keadaan, saya berusaha menggali ilmu menulis storytelling. Hingga kesempatan menjadi salah satu peserta Kartu Prakerja pun datang. Dengan jumlah saldo yang ditetapkan, saya mantap untuk membeli salah satu Kursus online favorit, yang berjudul “Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-Fiksi”.

artikel

Dulu saya hanya tahu bahwa teknik penulisan storytelling itu identik dengan karya fiksi seperti cerpen.  Sekarang saya lebih tahu bahwa menulis bercerita bisa digunakan untuk genre non-fiksi. Berkat ilmu yang saya peroleh dari Kelas Teknik Storytellling dan Creative Writing ini, saya semakin giat melatih diri untuk menulis. Tulisan saya bisa dimuat pada beberapa situs terkemuka seperti TelusuRI, Terminal Mojok, MangroveMAGZ, Opini.id, dan masih banyak lagi.

Saya juga sempat magang sebagai content writer, di sebuah start up bidang lingkungan hingga mendapatkan feedback positif dari CEO-nya di akun LinkedIn saya. Disana saya menuliskan beberapa artikel termasuk konten kreatif (creative writing) sampai mendapatkan sesuatu hal tidak terduga nan berkesan. Selain mendapatkan komentar kekaguman dari banyak orang, konten yang saya tulis menerima balasan dari Nadya Hutagalung. Pada akhirnya saya juga bisa memenangkan sedikit lomba terkait kepenulisan storytelling, baik fiksi maupun non-fiksi. Dan saya menaruh minat yang tinggi kepada kepenulisan storytelling sampai saat ini.

 

Semangat Belajar Bercerita, Karena Teknik Storytelling dan Creative Writing di Skill Academy

storytelling skill academy

Kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-Fiksi memperoleh 4,9 (47284) rating. Bagi saya, harga yang ditawarkan tergolong mahal, yaitu 215.000 rupiah per April 2021. Namun pengetahuan yang diberikan memang cukup kompleks dan deskriptif, yaitu 10 topik dan 24 materi untuk biaya tersebut.

Pemateri yang ditunjuk juga sangat profesional, dilihat dari kredensial profil Meutia Azzura Herliza di LinkedIn. Beliau merupakan seorang lulusan Universitas Gajah Mada dengan berbagai macam pengalaman di bidang kepenulisan kreatif. Saat ini, beliau telah bekerja pada sebuah agen periklanan dan pemasaran terkemuka, Ogilvy Indonesia.

Saat menyampaikan dan menjelaskan, pemateri cukup andal dengan public speaking yang baik. Mimik wajah yang begitu ekspresif dengan senyum sumringah. Serta gerakan tangan dan tubuh atau gestur yang tidak kaku. Membuat saya cukup nyaman dan merasa tidak bosan belajar selama 3 jam 15 menit.

Pada awal membuka kelas, saya disajikan Pre-Exam dengan kewajiban mengerjakan 10 soal. Selanjutnya pengenalan materi secara garis besar dan diikuti oleh materi yang lain. Sub materi kelas ini terdiri dari:

-       Pendahuluan Mengenai Penulisan Kreatif.

-       Jenis Tulisan yang Diminati.

-       Pendahuluan Mengenai Penulisan Bercerita.

-       Rumus Penting dalam Penulisan Bercerita.

-       Masalah yang Umum Dihadapi Penulis.

-       Sistem Penulisan.

-       Penulisan Bercerita untuk Brand.

-       Pengembangan Karier Menulis.

Yang cukup menarik bagi saya ialah keberadaan Mid-Test di akhir setiap sub materi. Sesungguhnya hal ini bertujuan untuk menguji seberapa besar penyerapan ilmu oleh peserta kursus.

sertifikat skill academy

Selama ini saya hanya mengetahui bahwa teknik penulisan storytelling sebatas menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu. Misalnya, jika ingin bercerita dengan latar tempat di pantai, kita cenderung akan menggunakan kalimat umum. Seperti, ‘dempuran ombak bergulung-gulung’, ‘hamparan pasir putih’ atau ‘kesejukan hembusan angin laut’. Ternyata saya salah, ada beberapa teknik storytelling, antara lain:

-       Teknik Monomyth

Berisi kisah perjalanan seorang tokoh.

-       Teknik False Start

Cerita usaha seseorang dalam memecahkan masalah.

-       Teknik Sparklines

Menjelaskan perbedaan masa sekarang dengan bagaimana harapan terjadinya suatu hal.

-       Teknik The Mountain

Penceritaan mulai dari tahap pengenalan, konflik hingga solusi.

Di kelas ini juga dibahas bagaimana mengatasi kebuntuan yang sering menghinggapi penulis (writer’s block). Bahkan mengupas kiat-kiat sukses berkarier di bidang kepenulisan. Bagi saya, kelas ini merupakan paket komplit, yang tidak hanya membahas storytelling dan creative writing. Namun juga mempelajari seluk-beluk kepenulisan. Dibalik keberadaan sisi positif, tentunya adapula sisi negatifnya. Menurut saya kelas ini masih kurang memberikan contoh konkret terkait pemilihan kata (diksi) yang tepat saat menulis storytelling.

meutia azzura

Ada satu kalimat yang disampaikan pemateri begitu melekat di ingatan saya.

“Jangan hanya menjadi jack of all trade, master of none; kuasai minimal satu genre/sub-genre dan jadilah spesialis di bidang tersebut”.

Ya, kadang saya terlalu rakus karena ingin menguasai banyak genre penulisan. Padahal penulis baik adalah yang fokus pada satu genre saja. Seperti halnya J.K. Rowling yang menganut aliran fantasi, George Orwell dengan kisah klasik ekonomi, dan masih banyak lagi.

 

Pengalaman Mengikuti Kursus di Skill Academy

aplikasi skill academy

Siapa yang tidak mengenal Skill Academy? Sekarang namanya terus melambung, salah satu penyebabnya ialah bervariasinya pilihan tema kursus online yang tersedia. Skill Academy semakin meningkat pamornya saat Program Prakerja diluncurkan. Apabila dilihat sekilas, mungkin banyak yang beranggapan bahwa pilihan kelas yang ditawarkan Skill Academy hanya untuk para pekerja atau pencari kerja. Namun ternyata materi yang ditawarkan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari kursus peningkatan kualitas diri (soft skills) hingga berbau teknikal dan kewirausahaan.

Skill Academy dapat diakses melalui aplikasi yang diunduh gratis di Play Store. Ukurannya pun tidak akan menyita ruang penyimpanan yang besar pada smartphone, karena hanya 30 MB. Tidak hanya hadir dalam bentuk aplikasi, Skill Academy juga bisa dibuka di web browser.

#Menu Sederhana Nan Elegan

Aplikasi Skill Academy bernuansa navy dan ungu sehingga membuat mata nyaman apabila harus berlama-lama menatap layar smartphone. Saat membuka aplikasi, akan tersaji fitur Beranda, Kelas Saya, Prakerja, Inbox dan Lainnya. Tatkala kita ingin mencari kursus yang diinginkan. Fitur pencarian yang terletak di pojok kanan atas sangatlah membantu.

#Kelas Bisa Diakses Kapanpun

Hanya mengeluarkan uang berkisar puluhan sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap kelasnya. Kelas yang sudah dibeli dapat dipelajari sampai kapanpun, tidak terbatas waktu. Seluruh kelas yang telah diselesaikan dan masih dalam progress bisa dilihat pada Menu Kelas Saya. Jadi, benar-benar tidak akan merugi apabila membeli kelas di Skill Academy.

#Fasilitas Rangkuman Materi yang Bisa Di Download

Skill Academy juga memberikan Rangkuman pada setiap sub materi dan keseluruhan materi. Jadi, apabila kita cukup malas untuk mencatat, tidak perlu khawatir karena kita bisa mengunduh file Ringkasan berekstensi PDF.

#Verfikasi Sertifikat Sebagai Petunjuk Kredibilitas

verifikasi sertifikat

Seperti saat mengikuti kursus pada umumnya, kita akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti keikutsertaan. Namun, di Skill Academy, tidak hanya satu, tetapi kita akan memperoleh dua sertifikat untuk setiap kelasnya, yaitu ‘Sertifikat Selesai Materi’ dan ‘Sertifikat Lulus Exam’. Sertifikat Lulus Exam menjadi bukti bahwa kita telah mengerjakan soal-soal post test yang diberikan dan mampu melampaui batas minimum nilai. Selain itu, pada Menu Lainnya, terdapat fitur ‘Verifikasi Sertifikat’, yang berfungsi untuk memeriksa keaslian sertifikat pelatihan yang kita miliki melalui ID. Sehingga kita tidak akan bimbang mencantumkan sertifikat kursus Skill Academy pada portfolio.

Jadi, tidak perlu diragukan lagi bahwa Skill Academy sebagai platform kursus online nomer satu di Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa, dibalik segala sisi positifnya, Aplikasi Skill Academy juga memiliki kekurangan. Diantaranya ialah pengalaman saya saat mengakses aplikasi ini di lokasi dengan keadaan sinyal cenderung lemah, proses memuat data (loading) akan terasa lebih lama. Selain itu, saat saya mencoba membuka situs Skill Academy melalui PC (personal computer), saya mendapati beberapa kali web browser tidak memunculkan tampilan apa-apa atau kosong.

***

Dari pemaparan keunggulan dan kelemahan Skill Academy diatas. Sudah saatnya kamu merasakan Manfaat Skill Academy seperti saya. Silakan langsung saja kunjungi situs ataupun unduh aplikasinya. Lalu pilih tema kursus sesuai peminatan dan kebutuhanmu. Memang ada uang yang harus dikeluarkan untuk membeli kursus ini, tetapi harga tersebut sebanding dengan materi yang berkualitas.

Kalau kata mendiang Eyang B.J. Habibie, “Apabila kamu sudah memutuskan untuk menekuni suatu bidang. Jadilah orang yang konsisten. Itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya ”. Seperti saat menulis, berupaya melatih diri untuk terus-menerus menulis dan mencari pengetahuan dimana-mana. Termasuk melalui kursus di Skill Academy adalah salah satu cara meraih kesuksesan yang saya perbuat.

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Pendinginan Produk Perikanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Setelah meratifikasi Montreal Protocol pada tahun 1992 dan Kyoto Protocol pada tahun 1996, Indonesia juga tidak luput dari permasalahan global yang dihadapi oleh industri pendinginan dunia sebagai dampak dari kedua perjanjian internasional di atas. Dengan demikian, penelitian di bidang refrigeran dan pendinginan sangat penting dan bermanfaat dilakukan di Indonesia. Jenis refrigeran yang cocok diteliti kemungkinan pemakaiannya di lndonesia adalah refrigeran hidrokarbon, karena selain bersifat alami (natural) hidrokarbon juga tersedia sebagai sumber daya alam yang relatif besar. Penggunaan refrigeran hidrokarbon juga dapat menghemat energi bila dibanding refrigeran R12 (Maclaine dan Leonardi, 1997 dalam Sihaloho dan Tambunan, 2005 ). Aisbett dan Pham (1998) dalam Sihaloho dan Tambunan (2005) menyatakan bahwa penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran pengganti CFC dan HFC dapatmemberikan penghematan biaya yang signifikan untuk

Ikan Sebelah (Psettodes erumei)

1.   PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kekayaan alam laut Indonesia yang luas berpotensi menghasilkan hasil laut yang beraneka ragam dengan jumlah yang cukup besar yaitu sebanyak 6,26 juta ton per tahun. Hasil produksi perikanan laut ( marine fisheries ) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mencapai 3,24 %, dimana pada tahun 2012 hasil produksi ikan laut sebanyak 5.829.194 ton. Hasil laut terutama ikan diolah untuk menjadi bahan pangan masyarakat (Purba et al., 2015). Tingkat konsumsi ikan Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2013 mencapai 35,62 kilogram per kapita dari tahun 2012, yaitu sebanyak 33,14 kilogram per kapita (Purba et al., 2015). Indonesia memiliki wilayah perairan tropis yang terkenal kaya dalam perbendaharaan jenis-jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa literatur diketahui tidak kurang dari 3.000 jenis ikan yang hidup di Indonesia.Dari 3.000 jenis tersebut sebanyak 2.700 jenis (90%) hidup di p

Enzim Transferase

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Indonesia mengimpor hampir seluruh kebutuhan enzim (sekitar 90%) dari luar negeri. Dari aspek pasar, kebutuhan enzim di Indonesia terus meningkat sebagaimana dapat dilihat dari nilai impor. Menurut Badan Pusat Statistik, impor untuk produksi farmasetika tahun 2007 adalah sebesar 2,988 trilyun rupiah, tahun 2008 menjadi 3,391 trilyun rupiah dan pada tahun 2011 diperkirakan menjadi 4,55 trilyun rupiah. Kebutuhan enzim dunia terus meningkat yaitu sebesar 6,5% per tahun dan menjadi $5,1 miliar pada tahun 2009 (Trismilah et al. , 2014).   Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia didalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah selesai. Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pasa sistem biologi. sebagian besar reaksi tersebut tidak dikatalis oleh enzim (Indah, 2004). E