Probolinggo, 22 April 2021 Hai, bagaimana kabarmu? Masih ingatkah kamu kepada diriku? Sepucuk surat yang engkau tuliskan saat itu. Karena kegundahanmu yang terus-menerus melanda. Dahulu kau begitu muda, usiamu baru 23 tahun. Semangatmu sangat membara diiringi dengan impian besar menaklukan dunia. Namun saat kau menemukanku sekarang, kamu dalam keadaan tua dan rapuh. Usiamu telah menginjak separuh abad lebih, tepatnya 73 tahun. Iya, 50 tahun telah berlalu. Lantas bagaimana keadaanmu? Aku tahu bahwa engkau telah rentan tak berdaya mencoba bertahan hidup di penghujung waktumu. Tapi, aku ingin mengingatkanmu akan janji-janji yang pernah engkau ucapkan dulu. Bukankah dulu engkau pernah berkata untuk menyelamatkan bumi? Betul, tempat engkau tinggal saat ini. Ingatlah bahwa kamu dilahirkan di bumi dan kamu pun akan menghabiskan sisa waktumu juga di bumi yang ikut menua ini. Kau tahu bahwa manusia terus berlomba-lomba untuk mencari planet lain sebagai alternatif...
Informasi mengenai Makna Kehidupan, Perikanan Kelautan, Pengabdian Masyarakat, Kepenulisan dan Isu Lingkungan Terkini.